Banyak manfaat yang akan didapatkan dengan kita berqurban, selain menjadi saksi amal di akhirat kelak, berqurban dapat menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan manfaat kepada orang lain.
Daging qurban yang dibagikan kepada orang yang membutuhkan, menjadikan ibadah ini memiliki nilai sosial tinggi karena manfaatnya yang akan dirasakan oleh banyak orang.⠀⠀⠀⠀
Dengan berqurban kita belajar untuk tidak serakah dengan harta, dan tidak mencintai dunia secara berlebihan.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Karena kembali lagi, harta duniawi tidak akan dibawa di akhirat kelak kecuali amalan sholeh yang kita lakukan selama hidup di dunia.
Terkait qurban, artikel kali ini akan membahas tentang hikmah di balik ibadah qurban, semoga dengan mengetahui hikmah kebaikan qurban, kita lebih bersemangat untuk menjalankan syariat qurban
1. Qurban dilakukan dalam rangka bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan
2. Setiap helai bulu hewan qurban berbalas satu kebaikan
Rasulullah bersabda : “setiap satu helai rambut hewan qurban adalah satu kebaikan. “lalu sahabat bertanya, “kalau bulu-bulunya ? Beliau menjawab, “setiap helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Qurban dilaksanakan untuk menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –khalilullah (kekasih Allah) ‘alaihissalam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihissalam ketika hari an-nahr (Idul Adha)
4. Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, yang ini membuahkan ketaatan kepada Allah dan kecintaan kepada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan. Sehingga yang sebelumnya akan disembelih adalah Ismail, akhirnya seekor dombalah yang disembelih. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan kepada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan kepada Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya (Al-Mausuah al-Fiqhiyyah, 5:76)
5. Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang senilai dengan hewan qurban. Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan udhiyah.” (Talkhish Kitab Ahkamil Udhiyah wadz Dzakaah, hal. 11-12 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2: 379).
0 Response to "Hikmah & Keutamaan Qurban 'Idul Adha"
Post a Comment