Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik mempunyai karakteristik terpusat pada siswa-siswi, memberikan pengalaman langsung, pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat fleksibel (luwes), hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa-siswi, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Dari karakteristik tersebut, pembelajaran tematik mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Beberapa kelemahan dan keunggulan pembelajaran tematik dibandingkan model pembelajaran konvensional.
Keunggulannya sebagaimana yang di sampaikan Saud, (2006) antara lain:
• Mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas, sehingga guru ditunutut untuk memiliki wawasan, pemahaman, dan kreatifitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitan antara satu pokok bahasan (subtansi) dengan pokok bahasan lain dari berbagai mata pelajaran. Guru dituntut memiliki kecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan analitik, dan kemampuan kategorik agar dapat memahami keterkaitan atau kesamaan material maupun metodologik suatu pokok bahasan.
• Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh, menyeluruh, dinamis, dan bermakna sesuai dengan keinginan dan kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa-siswi. dalam kaitan ini, pembelajaran terpadu memberikan peluang terjadinya pengembagan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema atau pokok bahasan yang disampaikan.
• Mempermudah dan memotivasi siswa-siswi untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan antar konsep, pengetahuan, nilai, dan tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang stadi.
dengan menggunakan model pembelajaran terpadu, serta psikologik, siswa-siswi digiring berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-hubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan oleh guru. selanjutnya siswa-siswi akan terbiasa berfikir terarah ,teratur, utuh dan menyeluruh,sistematik, dan, analitik.
dengan menggunakan model pembelajaran terpadu, serta psikologik, siswa-siswi digiring berfikir luas dan mendalam untuk menangkap dan memahami hubungan-hubungan konsep pembelajaran tematik yang disajikan oleh guru. selanjutnya siswa-siswi akan terbiasa berfikir terarah ,teratur, utuh dan menyeluruh,sistematik, dan, analitik.
• Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya pembelajaran, disamping menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena proses pemaduan atau penyatuan sejumlah unsur tujuan, materi maupun langkah pembelajaran yang dipandang memiliki kesamaan atau keterkaitan.
Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelemahan yaitu:
• Dilihat dari aspek guru, model ini menuntut tersedianya peran guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi, ketrampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
Akibat akademiknya, guru dituntut untuk menggali informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, salah satu srateginya harus membaca literatur (buku) secara mendalam. tanpa adanya seperti di atas, model pembelajaran tematik sulit diwujudkan.
• Dilihat dari aspek siswa-siswi, pembelajaran tematik termasuk memiliki peluang untuk pengembangan kreatifitas akademik, yang menuntut kemampuan belajar siswa-siswi yang relatif “baik”, baik dari aspek intelegensi maupun kreatifitasnya.
Hal tersebut terjadi karena model ini menekankan pada pengembangan kemampuan analitik (menjiwai), kemampuan asosiatif (menghubunghubungkan), dan kemampuan eksploratif dan eloboratif (menemukan dan menggali). bila kondisi diatas tidak termiliki maka sangat sulit pembelajaran model diterapkan .
• Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran , pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta memper mudah mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
Dengan demikian jika pembelajaran tematik ini hendak dikembangkan maka perpustakaan perlu dikembangkan pula secara bersamaan. bila keaadaan yang dituntut tersebut tidak dapat terpenuhi agak sulit menerapkan pembelajaran tematik .
• Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran tematik memerlukan jenis kuri kulum yang terbuka untuk pengembangannya. Kurikulum harus bersifat luwes, dalam arti kurikulum yang beroriensi pada pencapaian pemahaman siswa-siswi terhadap materi (bukan berorientasi pada penyampaian target materi).
Kurikulum yang memberikan kewenangan sepenuhnya pada guru untuk pengembanganya baik dalam materi, metode, maupun penilaian dan pengukuran keberhasilan pembelajaranya.
• Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran tematik tersebut membutuhkan sistem penelitian dan pengukuran (objek, indikator, dan prosedur) yang terpadu.
dalam arti, sistem yang berusaha menetapkan keberhasilan belajar siswa-siswi dilihat dari mata pelajaran yang terkait, atau dengan kata lain, hasil belajar siswa- siswi merupakan kumpulan dan panduan penguasaan dari berbagai materi yang disatukan /digabung.
dalam kaitan ini guru disamping dituntut mampu menyediakan teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang terpadu, juga dituntut melakukan kordinasi dengan guru lain bila ternyata materi tersebut diajarkan dalam beberapa mata pelajaran oleh guru yang berbeda.
ketiadaan sistem evaluasi dan pengukuran seperti itu, kemungkinan sekali penilaian tidak bisa dilakukan secara absah dan terpercaya sesuai dengan tuntutan tujuan yang ditetapkan .
• Dilihat dari segi suasana dan penekanan proses pembelajaran, pembelajaran tematik berkecenderungan mengakibatkan “tenggelamnya” pengutamaan salah satu atau lebih mata pelajaran.
dengan kata lain, ketika seorang guru mengajarkan sebuah tema atau pokok bahasan, maka guru tersebut berkecenderungan lebih mengutamakan, menekankan, atau mengintensifkan subtansi gabungan tersebut sesuai pemahaman, selera dan subjektifitas guru itu sendiri.
Secara kurikuler, akan terjadi pendominasian terhadap materi tertentu, serta sebaliknya sekaligus terjadinya proses pengabaian terhadap materi tertentu, serta sebaliknya sekaligus terjadi proses pengabaian terhadap materi /mata pelajaran lain yang dipadukan.
0 Response to "Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik"
Post a Comment